#navbar-iframe { height:0px; visibility: hidden; display: none; } { width: 100%; min-width: 960px; position: fixed; top: 0px; left: 0px; right: 0px; height: 27px; font-size: 13px; z-index: 99; white-space: nowrap; background-color: #bd75e3; background-image: -moz-linear-gradient(center top , rgb(20, 132, 206) 0%, #336699 100%); box-shadow: 0px 2px 0px rgb(14, 90, 140); border-bottom: 1px solid rgba(255, 255, 255, 0.1); } .kolom-utama { -moz-transition: all 0.2s linear 0s; width: 960px; height: auto; margin: 0px auto; } .kolom-menu { width: 521px; height: auto; margin: 0px 0px 0px -41px; float: left; display: inline; } .kolom-menu ul { height: auto; margin-top: 0px; } .kolom-menu ul li { float: left; position: relative; list-style: none outside none; } .kolom-menu ul li:first-child { border-left: 1px solid rgba(30, 30, 30, 0.125); } .kolom-menu ul li a { color: #ffffff; font-weight: bold; text-shadow: -1px -1px rgba(0, 0, 0, 0.2); text-decoration: none; display: inline-block; padding-top: 5px; padding-right: 10px; padding-bottom: 5px; padding-left: 10px; position: relative; border-right: 1px solid rgba(30, 30, 30, 0.125); box-shadow: 1px 0px 0px rgba(255, 255, 255, 0.1); } .kolom-menu ul li a:hover, .kolom-menu ul li a:focus { background-color: rgba(255, 255, 255, 0.125); }
  • L3

Kamis, 22 Agustus 2013

Synopsis : Her Legend Episode 1 part 1







Tahun 1997,di sebuah pulau terpencil, terdengar nyanyian seorang wanita. Suara itu berasal dari bar kecil dekat pantai. Bar itu tampak sudah tua, terlihat dari atap bar yang sangat jelek.






Wanita itu menyanyi dengan suara merdu, semua pengunjung bar tampak sangat menikmati. Seorang anak kecil menonton penampilan wanita itu dari balik tirai. Ia tampak tersenyum melihat penampilan wanita itu.




Tiba-tiba wanita bar itu merasakan sakit di kepalanya lalu pingsan. Anak kecil tadi terkejut dan berteriak “eomma!”. Ibu pemilik bar keluar berteriak memanggil nama wanita itu “hye jung ! hye jung! Jung soo eomma .. jung soo eomma ..”. sementara jung soo terus berteriak memanggil “eomma.. eomma”





Esok harinya, kita melihat scene di sebuah kamar hye jung dan jung soo tidur, tetapi hye jung tidur di kasur sedangkan jung soo tidur di lantai.



Hye jung terkejut jung soo tidur di lantai. Ia tidak percaya jung soo tidur di lantai. Kau bisa kedinginan kata hye jung. Ia membangunkan jung soo lalu membawa jung soo ke kasur.






Hye jung bertanya apa kau (jung soo) yang merawatku. Jung soo tidak menjawab pertanyaan hye jung malah balik bertanya, apa ibu sudah baikan. Hye jung mengangguk tersenyum.

Mungkin karena masih khawatir, jung soo bangun dari tidurnya dan berkata pergilah ke rumah sakit, bu. Aku tidak suka melihatmu sakit.

Hye jung berkata ibu sudah minum obat. Ibu akan baik-baik saja. Sambil menyentil hidung kecil jung soo.




jung soo lalu berkata, “kau selalu minum obat. Dan kau masih saja tetap sakit.. ahjumma mengatakan jika ibu tidak dioperasi ibu akan meninggal.” Hye jung langsung memeluk jung soo yang begitu mengkhawatirkannya.

“kau pasti sangat takut jung soo.. kau tidak perlu khawatir, ibu benar-benar baikan sekarang.”





Jung soo melepaskan pelukannya.“aku tidak mempercayaimu! pergilah ke rumah sakit bu. Ayo pergi ke rumah sakit, bu !”

Hye jung kembali memeluk jung soo. Sebenarnya hye jung juga sama khawatirnya dengan jung soo. *mungkin ia takut meninggalkan jung soo kali yaa..





Hye jung dan jung soo pergi jalan-jalan. Jung soo bertanya tapi bu, rumah sakit ke arah situ, kenapa kita lewat sini. Kita tidak pergi ke rumah sakit jawab ibu. lalu kita kemana tanya jung soo lagi. Seoul jawab ibu. seoul? Jung soo heran kenapa kita (maksudnya ia dan hye jung) pergi ke seoul?. Hye jung tidak menjawab pertanyaan jung soo.




Hye jung lalu memanggil “jung soo-ya”

“hmm..?”

“jung soo kenapa kau tidak pernah menanyakan tentang ayahmu. Kau tidak merindukannya?”

“kenapa kau tidak bertanya mengapa aku memukul suk ho hari itu, ibu?”

Hye jung menjawab,” itu karena kau tidak memukul orang tanpa alasan. Aku tidak tau kalau itu mengganggumu. Bagaimanapun itulah yang kupikirkan.”





Lalu jung soo berkata bahwa suk ho memanggilmu ibu pelayan bar. Aku berusaha keras untuk mengabaikannya tapi dia tidak mau berhenti.
Hye jung lalu memeluk jung soo.



 

“kau tidak perlu mengatakan apapun jika kau tidak ingin, ibu. Kapanpun ibu siap katakan saja.”

Hye jung mengangguk mendengarkan perkataan putrinya. Jung soo lalu tersenyum.






Jung soo lalu berlari ke depan dan kembali ke ibunya. Sambil berjalan ia bertanya “ibu kenapa kita ke seoul? Apa kita akan ke taman hiburan?”





Jung soo dan hye jung sampai di depan sebuah gedung. Jung soo bertanya tempat apa ini ibu. Dengan terbata-bata hye jung menjawab oh ini.. Jung soo sepertinya mengerti bahwa ibunya tidak ingin mengatakan tempat apa itu. Ia melihat sekeliling gedung tersebut dan melihat sebuah kaca/etalase yang terdapat tas cantik.



“eomma lihat! eomma ikuti aku.”





Jung soo memegang kaca etalase tersebut. jung soo berkata wow! Itu (maksudnya tas) begitu indah. Kepala satpam melihat jung soo memegang kaca etalase, langsung memanggil OB untuk membersihkan bercak tangan jung soo di jendela. *perasaan jendelanya masih bersih aja tuh!

Hye jung menghampiri jung soo dan langsung meminta maaf.



 

Kepala satpam bertanya apa anda datang untuk menonton acara?. Hye jung menjawab tidak..saya datang untuk bertemu seseorang. Lalu kepala satpam bertanya lagi apa ada memiliki janji?. Hye jung menjawab sebenarnya tidak.. . kepala satpam langsung berkata seperti yang anda lihat , kami sangat sibuk dengan acara hari ini. Kecuali jika anda memiliki janji, silahkan datang di lain hari.

 



Tiba-tiba sebuah mobil datang. Kepala satpam tadi berlari membukakan pintu mobil. Hye jung yang melihat lelaki yang keluar dari dalam mobil, langsung terkejut. ia juga melihat perempuan yang berada satu mobil dengan laki-laki itu. Hye jung berbalik saat laki-laki itu jalan mendekat. Setelah laki-laki itu pergi ia pun berbalik lagi.



 

Hye jung tiba-tiba sadar bahwa jung soo tidak ada bersamanya. Ia panik memanggil manggil nama  jung soo. Lalu hye jung bertanya kepada kepala satpam.

“apa anda melihat anak saya, tingginya segini? Anda barusan melihatnya, anak saya menghilang !” kata hye jung panik. kepala satpam berkata saya tidak melihatnya.



Hye jung melihat ke dalam gedung, “jika saya...”

“anda mau kemana?” cegah kepala satpam.

“saya rasa dia mungkin masuk ke dalam, biarkan saya memeriksanya dengan cepat.”pinta hye jung

“maaf anda tidak bisa masuk tanpa undangan.”

“saya tahu! Saya mengerti itu tapi saya harus menemukan anak saya!” hye jung benar-benar panik jung soo hilang. Ia pun langsung menyerobot masuk ke dalam gedung.



 

Jung soo kecil kita ternyata memasuki sebuah ruangan yang berisi banyak tas. Terdapat satu tas biru yang cantik dengan berlian di sekitarnya. Jung soo sangat menyukainya. Saat ingin memegang tas itu tiba-tiba alarm berbunyi. jung soo panik saat mendengar alarm berbunyi. Dua satpam yang mendengar alarm langsung menuju TKP. Kedua satpam itu kesal ternyata hanya seorang anak kecil. *wajah kesal si satpam lucu juga ya ^^


 

Hye jung masih panik mencari jung soo. Kepala satpam berkata anda membuat ini menjadi lebih sulit sambil mencegat hye jung. Hye jung tidak peduli perkataan kepala satpam, yang ia pedulikan sekarang adalah jung soo. Hye jung meminta tolong untung membuat pengumuman melalui pengeras suara. Hye jung memberi tahu namanya eun jung soo. Ia berusia delapan tahun.



Terdengar suara jung soo berteriak-teriak. Jung soo datang dengan satpam. ia berteriak-teriak meminta dilepaskan. Ibu yang melihat juga meminta satpam untuk melepas jung soo.

Kepala satpam bertanya, “ada apa ini?”

“saya menemukan gadis kecil ini di showroom.” Jawab satpam.

“showroom hari ini untuk pertunjukan pribadi saja!”

Hye jung terus melepaskan genggaman tangan satpam dari tangan jung soo. Akhirnya satpam mau melepaskan genggamannya.






hye jung bertanya apa jung soo baik-baik saja. Hye jung lalu berkata dia hanya ingin tau, apa harus diperlakukan begini. Kepala satpam berkata tolong pergi sekarang. Mungkin karena kesal satpam berkata bahwa pada acara terakhir kali, para tamu punya barang curian dalam tas mereka dan akan menyerahkan hye jung serta jung soo ke polisi.

Karena tidak terima dituduh, hye jung berkata apa kau pikir kami ini golongan pencuri.

Kepala satpam langsung bertanya kau bilang kau datang menemui seseorang, siapakah orang itu.




Hye jung diam tidk menjawab. Satpam berkata lihat! ada yang mencurigakan dengan mereka. Hye jung langsung berkata direktur choi soo ho. Kepala satpam terkejut mendengarnya. Siapa? Direktur choi soo ho? Tanya kepala satpam.



Lalu terdengar suara “apa yang terjadi”. Haha! Orang yang diomongin dateng juga. Hye jung yang mengetahui siapa yang datang langsung berbalik. Kepala satpam mengatakan wanita di sana mengatakan bahwa dia datang untuk menemui anda. Hye jung langsung berkata tidak, saya melakukan kesalahan. Dia bukan orang yang ingin saya temui.





Jung soo terus melihat ke belakang. Lalu ada seorang lelaki berkata presiden mencari anda pak. Direktur langsung berkata jangan buat ini jadi masalah besar. kepala satpam mengerti. Direktur choi berbalik, tapi sepertinya dia mengenal hye jung.





Jung soo memanggil manggil ibunya. Hye jung tersadar, lalu mengajak jung soo pergi dari sana. Tapi direktur choi masih saja memerhatikan hye jung dan jung soo. *sepertinya ada hubungan antara direktur choi dengan hye jung.





Hye jung dan jung soo jalan keluar. Tiba-tiba seorang lelaki keluar membawa bungkusan. Pria itu berkata bahwa ia ingin memberikan oleh-oleh terhadap anak yang sudah mengunjungi gedung kami. Hye jung mengatakan ia tidak tertarik. Lalu pria itu berkata bahwa presdir choi secara pribadi meminta saya untuk memberikan ini kepada anda.


 

Hye jung terkejut. pria itu memberikan bungkusan itu kepada jung soo. Jung soo jadi bingung apakah ia harus menerima atau tidak. Karena tidak diambil jung soo pria tadi langsung menaruhnya di tangan jung soo. Pria itu memberi hormat lalu pergi.






Hye jung terlihat memikirkan sesuatu. Jung soo membuka bungkusan tadi. ia sangat senang ternyata isinya sebuah tas pink yang sangat cantik. Hye jung tersenyum melihatnya. Jung soo membuka tas itu, ternyata di dalamnya terdapat sebuah tempat pensil yang cantik. Ibu berkata wow bagusnya sabil tersenyum. Senyum hye jung hilang, ia kembali melihat keluar jendela.





Saat melihat tas, tak sengaja jung soo melihat sebuah amplop coklat. Ia membuka amplop itu. di dalamnya tertulis “if you can dream it, you can do it.” Jung soo bertanya apa maksud dari tulisan itu. Hye jung mengenal kata-kata itu. Ia mengambil surat itu dari jung soo. Hye jung mengenang kembali masa lalunya bersama direktur choi/soo ho.






Flashback

Sepasang kekasih menghampiri sebuah gedung. Gedung itu bernama shinhwa. Sepasang kekasih itu adalah soo ho dan hye jung saat masih muda.

Soo ho berkata kau lihat! Ini adalah perusahaan fashion nomor satu di korea. setelah aku diterima, aku akan mengubah perusahaan ini menjadi skala internasional. Hye jung tersenyum mendengarnya.






Soo ho bertanya apakah hye jung punya lipstick. lipstick? Hye jung heran mendengarnya. Lalu hye jung mengambil lipstick dari tasnya dan memberikannya kepada soo ho. Soo ho menulis seseuatu di kaca etalase. Itulah kata-kata yang yang ada di amplop tadi.



Hye jung tos dengan soo ho. Mereka berdua sedang dimabuk cinta saat itu. Tiba-tiba satpam datang. Sepasang kekasih itu lari pergi menjauh dengan tawa bahagia.

Flashback End



 

Terdengar suara nyanyian hye jung. Di dalam bis hye jung masih saja melamun mengingat saat ia bertemu dengan direktur choi. ia pun menangis karena tidak tahan memendam perasaannya lagi.



Scene beralih ke bar. Hye jung bernyanyi dengan perasaan sedih.






Sementara jung soo kecil kita sedang di depan kaca berdandan dengan tas barunya. Ia mengambil salah satu bukunya dan membukanya.





Jung soo membaca buku itu. “setelah terkena cahaya luar, kau bisa melihat langit memalui jendela langit-langit. Ini terlihat seperti sinar mataharinya menembus.” Jung soo berjalan menuju jendela. Tiba-tiba datang sinar matahari, jung soo tersenyum melihatnya.






jung soo melihat ke arah lain. Jung soo mengambil spidol, melangkah ke arah dinding. Saat jung soo pergi menjauh sinar matahari ikut lenyap.



Jung soo mulai menggambar. Satu-satu gambarnya terbentuk menjadi jendela. *aku kira jung soo menggambar lemari^^.  Ia menggambar gagang jendela. Setelah selesai, ia memegang gagang jendela yang baru saja digambarnya. Tiba-tiba gagang jendela itu menjadi nyata. Begitu juga dengan jendelanya.






Jung soo membuka jendela itu. Terlihat cahaya-cahay kecil di sekeliling jung soo. Lalu jung soo berkata ketika aku sudah besar, aku akan membuat dompet. Aku akan membuat banyak dompet yang indah dan memberikannya pada ibuku. Jung soo tersenyum sangat bahagia.







Scene beralih ke jendela, di luar jendela terdapat banyak bintang. Terlihat ada bintang jatuh. *Apakah mungkin keinginan jung soo akan terkabul?



Hye jung sedang membereskan pakaian jung soo. Ia menemukan sebuah dompet yang tertindih pakaian. Hye jung memandang sedih jung soo yang sedang tidur. Ia melipat pita dompet dengan rapi lalu memandang jung soo yang sedang tertidur lelap dengan tersenyum lalu menaruh dompet itu ke dalam lemari.






Saat hye jung kembali membereskan pakaian jung soo, Tiba-tiba kepala hye jung sakit. Tapi ia tetap melanjutkan membereskan baju jung soo. Tapi sakit di kepalanya semakin parah. Ia tidak bisa menahannya dan jatuh ke lantai.






Hye jung tetap berusaha bangun, ia menggapai laci meja tapi tidak bisa. Ia mencoba lagi dan akhirnya ia dapat memegangnya. Ia membuka laci itu. Terlihat di dalamnya sebuah obat. Tapi saat akan mengambil obat itu kepalanya sakit lagi. Hye jung terus merintih kesakitan.



 

Hye jung menatap jung soo yang tertidur lelap. seperti mendapat kekuatan. hye jung mencari-cari sesuatu. Ia meraih kotak pensil dan menjatuhkannya ke lantai. Surat yang tadi didapat jung soo juga terjatuh. Hye jung mengambil pulpen dan surat itu. Lalu menulis sesuatu sambil menatap jung soo yang masih tertidur.







Paginya jung soo terbangun. Ia melihat hye jung tertidur di lantai. Jung soo memanggil eomma.. eomma. Sambil mendekati hye jung. Jung soo menguncang tubuh hye jung tapi hye jung tak kunjung bangun. hye jung ternyata telah meninggal. Jung soo mulai menangis, ia berkata eomma bangun.. eomma ayo bangun. Eomma, ada apa. Buka matamu! Aku bilang buka matamu, eomma! Jung soo terus berkata eomma bangun sambil menangis.






Kamera beralih ke surat yang ditulis hye jung. Tertulis ‘Paman Eun ki Jung 02-812-3543’

komentar :
akhirnya selesai juga.. huft!
maaf kalau ada kata-kata yang masih kurang dalam pembuatan sinopsis ini. maklum baru pertama kali. tapi saya akan memperbaikinya untuk sinopsis selanjutnya^^
komentar saya tentang film ini nanti di part 2 aja





2 komentar:

  1. maksih mba sinopsisnyaa, seneng deh nemu penulis yang nulis sinop drama ini ^^ terima kasih banyak mbak :)

    BalasHapus

Setelah membaca tolong memberi komentar agar saya mengetahui apakah post saya menarik atau tidak ^^ thank you