Di sebuah rumah sepasang suami
istri sedang bertengkar. Mereka adalah paman ki jung dan bibi mi yun.
Bibi mi yun: “siapa peduli jika
tas kulit tidak terlalu bagus, toh pelanggannya tidak akan tahu bedanya.
Perbedaannya tidak terlalu nyata! Jika kau tanya padaku, semuanya itu sama.”
Paman ki jung hanya mendengarkan
celotehan istrinya sambil menjahit.
Bibi miyun: “pengemis pun tak
bisa memilih, tapi tetap saja kau bertindak seolah kau pembuat tas terbaik di
dunia.”
karena tidak tahan dengan
celotehan istrinya ia pun angkat bicara.
Paman kijung: “berapa lama kau
akan tetap begini. Kau sudah seperti itu sejak sarapan, berapa lama kau akan
terus mengomel.”
Bibi mi yun: “aku hanya muak!
Berapa kali kita telat melayani pesanan.”
Paman ki jung: “kita harus
memastikan produk ini sempurna.”
Bibi mi yun: “kita bisa tawar
menawar pada produk yang rendah tapi tidak tepat waktu berarti tidak ada uang!”
Paman ki jung: “Jika kau tidak
senang maka kaulah yang membuatnya.”
Bibi mi yun: “ya benar! Kita
tidak akan berada pada situasi ini jika kau tidak ikut menandatangani pinjaman
temanmu. Ini sudah cukup buruk kita membayar uang yang bukan milik kita ..
selain itu, aku harus menumpang pada perempuan bodoh itu di supermarket.”
Bibi mi yun pergi mengambil lap.
Ia terus saja mengoceh.
Bibi mi yun: “Kenapa aku harus
melakukan pekerjaanmu juga! kau bukan apa-apa, hanya si miskin pembuat tas. Kau
pikir siapa berani berteriak kepadaku.”
(lah? Perasaan yang dari tadi
marah-marah itu bibi mi yun mulu. Hayoo..)
Tidak tahan dengan ucapan
istrinya yang tidak sopan paman ki jung membentak bibi mi yun.
Paman ki jung: “lebih baik jaga
ucapanmu itu!”
Haha! Si istri diam sambil
menahan kesal.
(lucu ya liat muka kesel bibi mi
yun^^)
Tiba-tiba telepon rumah
berdering
Bibi mi yun: “bagus.. kita akan
kena lagi.”
Bibi mi yun mengangkat telepon.
Ia langsung berkata, “tuan park, kami hampir selesai.”
Tapi ternyata yang menelepon
bukan tuan park. Wajah bibi mi yun langsung berubah.
“siapa? Hye jung? Eun hye jung?”
tanya bibi mi yun kepada si penelepon.
Mendengar nama hye jung paman
kijung langsung mendongak melihat istrinya.
Wajah bibi mi yun berubah sedih.
Bibi mi yun: “Ia sudah
meninggal, suamiku, adikmu hye jung sudah meninggal.”
Wajah paman ki jung langsung
berubah sedih.
Di sebuah sekolah sedang
diadakan pemberian penghargaan. Terdengar suara mc “penghargaan terakhir
diberikan pada eun kyung hee.” Kyung hee tersenyum namanya dipanggil dan
langsung naik untuk menerima penghargaan. Mc mengatakan siswa ini memenangkan
tempat pertama dalam lomba seni dan kerajinan.
Seorang pria menyerahkan piagam
pada kyung hee. Kyung hee tersenyum senang.
Di rumah, paman kijung dan bibi
miyun kembali bertengkar.
Bibi miyun: “sayang, aku harus
bekerja! Dan mereka akan memenggal kita jika kita tidak mengantar pesanan
besok! Aku bisa menyelesaikan dan mengurusnya setelah bekerja. Aku sedih dan
patah hati juga .. tapi sayang, kita masih harus mencari nafkah!”
Paman kijung: “jadi kau
mengatakan bahwa kau tak ingin pergi? Hye jung adalah adikku tapi dia juga
temanmu!”
Bibi mi yun: “kau pikir aku
tidak tahu itu!”
Paman ki jung: “adikku, temanmu
baru saja meninggal dan kau hanya memikirkan diri sendiri? Lalu kenapa jika kau
tidak bekerja sehari saja! baik! Lupakan pesanan. Aku takkan melanjutkan!”
Di supermarket tempat bibi mi
yun bekerja, bibi miyun sedang memotong bebek. Ia masih saja kesal atas
perkataan suaminya tadi.
Bibi miyun: “ini bukan berarti
aku tidak ingin pergi.”
Ia lalu menjajakan dagangannya
ke pelanggan.
Bibi mi yun: “Bebek lezat ini
dijual! Silahkan coba!”
Seorang pelanggan datang
menghampiri.
Bibi mi yun: “silahkan! Ini
bagus untuk kesehatan anda juga.”
Pelanggan berkomentar: “kau
tahu, bebek jenis ini memiliki bau itu.”
Bibi mi yun kesal atas komentar
pelanggannya, tapi ia harus menahannya, “nyonya, jika anda sudah sering makan
bebek, anda takkan mengatakan seperti itu.”
Pelanggan marah tidak terima
dikatai seperti itu, “apa katamu! Ajumma, bagaimana kau tahu apa aku makan banyak
bebek atau tidak?”
Manajer supermarket melewati
bibi mi yun dan pelanggan. Ia mengawasi bibi mi yun. Karena takut kena marah
bibi mi yun mengatakan maaf kepada si pelanggan dan akan memberi tambahan saus
secara gratis. Pelanggan sudah kesal berkata lupakan! Lalu pergi.
Bibi mi yun kesal. Ia berkata
jika kau takkan membelinya, berhentilah membuang-buang waktuku.
Tiba-tiba seseorang memberinya
selembar kertas.
Bibi miyun: “lagi!” sambil
tersenyum senang. Ternyata yang memberi kertas itu adalah kyung hee. itu adalah
piagam penghargaan yang baru saja diterimanya.
Kyung hee: “kenapa? Ada masalah dengan itu?”
Bibi miyun: “tidak mungkin!
Teruslah begini, aku harus mulai menempelkan penghargaanmu langit-langit rumah.
Aduh panas! Maaf hampir saja sertifikatmu terkena minyak”
Bibi miyun heran kenapa kyung
hee datang kesini.
Bibi mi yun: “kau benar-benar
datang kesini untuk menunjukan ini padaku?”
Kyung hee: “ya, karena aku tidak
melihat ayah di rumah.”
Bibi miyun menjawab kesal,
“Benar, ia pergi ke pemakaman.”
Kyung hee heran, “pemakaman?
Siapa yang meninggal?”
Bibi miyun menjawab lemas,
“bibimu ..”
Kyung hee: “bibi?”
Bibi miyun: “kau mempunyai bibi
yang tidak kau kenal ..”
Tiba-tiba bibi mi yun mendapat
ide cemerlang. Ia melihat ke arah manajer. Situasi aman. Bibi miyun memberi
kunci rumah pada kyung hee. lalu mengambil daging bebek yang banyak dan
memasukkannya ke dalam plastik.
Kyung hee: “apa yang kau
lakukan?”
Bibi miyun: “aku ingin kau
mengambil ini. Bawa pulang ini.”
Kyung hee: “apa kau gila!
Bagaimana jika kau tertangkap?”
Bibi miyun: “Cepat pergi!
Sebelum kita tertangkap.”
Kyung hee: “tidak mau. ini
mencuri.”
Bibi miyun: “ini tidak mencuri!
Ini hanya sampel, ini ditujukan untuk diberikan secara gratis.”
Kyung hee: “aku tetap tidak mau.
Jika kau ingin makan, belilah dengan yakin.”
Bibi miyun: “apa kau gila? Ini
terlalu mahal untuk dibeli. Ini masukkan dalam tasmu.”
Bibi miyun terus memaksa
memasukkan bungkusan daging itu ke dalam tas kyung hee.
Kyung hee berteriak, “aku tidak
mau! Tidak, aku bilang tidak mau! Aku bilang tidak mau!”.
Bibi miyun: “lakukan saja
seperti yang kukatakan!”
Manajer mendengar teriakan kyung
hee.
Manajer: “apa yang terjadi di
sana? Ada apa. Apa yang terjadi?”
Bibi miyun: “tidak ada, tidak terjadi
apapun.”
Manajer: “ada keributan apa
ini?”
Bibi miyun: “sungguh! tidak ada
apa-apa”
Manajer melihat bungkusan yang
disembunyikan bibi, “serahkan padaku dan katakan apa yang terjadi..”
Kyung hee angkat bicara dan
berbohong dengan mengatakan ibunya kemarin membeli daging bebek disini, Dia
membelinya karena kalian mengklaim dagignya tidak bau, kenyataannya tidak! jadi
aku meminta uang pengembalian dan ajumma ini mengatakan tidak!. Sambil mengangkat bungkusan itu ke
atas. Akibat teriakan kyung hee, para pelanggan supermarket menatap mereka.
Manajer mengambil bungkusan
daging itu.
Manajer: “aku tidak mencium
apapun.”
Kyung hee: “benarkah? Kalau
begitu, kau makanlah.”
Manajer kaget dengan sikap kasar
kyung hee, “wow.. dari mana anak itu berasal.”
(manajer tidak tahu kalau kyung
hee itu anak bibi miyun^^)
Bibi miyun melihat manajer
menginjak sertifikat anaknya.
Bibi miyun: “oh, ya ampun! Kau
menginjak sertifikat kyung hee!”
Sontak bibi miyun mengambil
sertifikatnya. Manajer terkejut. ia pun merasa ada yang ganjil. Manajer
mengambil sertifikat itu dari tangan bibi miyun.
Manajer berteriak, “sekolah
dasar ‘Joong Ang’ kelas 2 Eun Kyung Hee!”
Kyung hee yang mendengar namanya
di panggil hanya bisa menunduk sambil menghela nafas. Mungkin katanya dalam
hati yah.. ketahuan.
Paman ki jung bersama jung soo membuang
abu hye jung di pantai. mereka berdua terlihat sedih.
Sepasang suami istri keluar dari
klinik. (aku gak tau nama tempatnya apa, tapi sebut saja klinik^^ mian..)
Saat akan memasuki mobil si
istri/woo do young melihat sepasang suami istri yang sedang membawa bayi. Suami
istri itu terlihat bahagia bersama bayi mereka. Do young melihat mereka dengan
wajah sedih. Si suami/joong wook mengajak do young masuk ke mobil.
Di perjalanan, jong wook
berkata,” kenapa kau begitu keras kepala? Ayah memintaku untuk membawamu
pulang, sekarang.”
Do young: “tidak, setidaknya aku
bisa lakukan ini untuknya.”
Jong wook: “berhenti bicara
seperti itu, aku sudah bilang, itu bukan salahmu.”
Do young: “biarkan saja.
Terkadang berkubang dalam rasa bersalah, cukup meghiburku.”
Jong wook: “hukuman kejam dan
aneh macam apa ini.”
Di sebuah rumah, terdengar suara
do young meminta maaf.
Do young: “maafkan aku ayah, aku
tidak punya alasan apapun.”
Ayah: “kau tidak perlu meminta
maaf. Aku tahu betapa putus asanya kau. Bagaimnapun , aku bersyukur atas
kesabaranmu.”
Jong wook: “ayah dengan izinmu,
kami ingin menghentikan pembuahan in vitro.”
Do young: “tidak, aku baik-baik
saja ayah. Jika aku bisa memiliki anak, aku ingin lanjut.”
Ayah: “kenapa kau perlu izin aku
untuk itu. Aku bohong kalau aku bilang aku tidak sedih. Kau telah melakukan
yang terbaik dan usaha yang kau lakukan sudah begitu banyak. Karena itu aku
akan mendukung apapun keputusan yang kalian berdua buat. kau harus khawatirkan
joon wook juga.”
(walaupun tidak mengerti
pembuahan in vitro apaan, tapi kayaknya do young akan susah punya anak. Itu
yang otak aku tangkap^^)
Joong wook berkata ayah..
bolehkan kami menggunakan pondok di yeong jong do. Ayah bertanya kenapa di
yeong jong do. Joong wook menjawab aku rasa mungkin itu baik bagi do young
untuk mulai menggambar lagi. Ayah bertanya kenapa yeong jong do? Tempat itu
telah lama kosong.
Ayah menyarankan di cheong pyong
karena pemandangannya lebih baik. Joong wook berkata kalau ini bukan liburan.
ia berencana untuk tinggal selama beberapa waktu. Jarak yeong jong do tidak
jauh baginya untuk perjalanan bolak balik dari kantor. Ayah pun menyetujuinya.
Paman ki jung sedang minum di
toko hye jung. Jung soo mengambilkan makanan untuk paman ki jung.
Paman Kijung : “namamu jung
soo?”
Jung soo: “ya.”
Paman memegang tangan jungsoo
lalu menangis. jung soo juga ikut sedih melihat pamannya menangis.
Paman dan jung soo berjalan di
jalan raya. Sepertinya paman ingin
mengajak jung soo pindah ke rumahnya. Jung soo terus melihat kebelakang.
Mungkin ia juga sedih meninggalkan rumahnya yang dulu.
Saat akan menyebrang paman dan
jung soo bertemu rombongan joong wook dan do young yang akan pindah rumah. Jong
wook mempersilahkan paman dan jung soo menyebrang.
Jung soo sempat melirik do
young, do young pun juga begitu. (Sepertinya ada hubungan antara jung soo dan
do young.. hmm)
Di rumah baru, do young sibuk
merapikan lukisan-lukisan miliknya. Ia mengatakan terima kasih kepada petugas
angkut barang yang telah membantunya. Terdengar suara joong wook juga berterima
kasih kepada petugas angkut barang.
Jong wook: “apa yang kau
pikirkan, sayang?”
Do young: “aku menyukainya.
Hatiku terasa lebih ringan hanya dengan melihat laut.”
Jong wook: “lihat, bukankah kau
senang kita kesini?”
Do young: “ya aku senang.
Sayang, bukankah ini sulit bagimu untuk perjalanan bolak-balik dari tempat
kerja?”
Jong wook: “aku baik baik saja.
Jadi, laut menginspirasi semua gambar ini dari dalam pikiranmu dari apa yang
ingin kau gambar?”
Do young tidak menjawab joong
wook, “maaf, kalau boleh kukatakan bukan itu kan tujuannya.”
Joong wook: “nikmati saja
waktumu dan menggambarlah sepenuh hati.”
Do yong tampak sedih, “kau
mencoba mengalihkan perhatianku untuk tidak pergi ke rumah sakit ,bukan?”
Joonng wook, “kau sudah
melakukan lebih dari cukup. Sayang, kau sudah melakukan yang terbaik.”
Do young memegang tangan joong
wook, “aku sungguh baik baik saja, aku masih bisa melaknjutkan ini.”
Joong wook: “tapi aku tidak baik
baik saja dengan itu. Aku tidak ingin melakukan hal ini lagi. Melihatmu
menerima suntikan itu dan begitu kelelahan karena itu, aku tidak bisa
menahannya lagi. Aku tidak tahan melihatmu patah hati, setiap kali hasilnya
buruk. Mari kita berhenti, oke? Sayang, hanya kaulah yang kubutuhkan.” *aww...
so sweet >.<
Do young berkata ia ingin
menjadi seorang ibu. joong wook memeluknya lalu berkata aku hanya takut
kehilangan dirimu. Do young mengatakan ada beberapa wanita ditangkap polisi
karena meninggalkan bayinya. Bagaimana wanita seperti itu dikaruniai 3 anak..
sedangkan aku tidak. Kenapa tidak denganku? Aku tahu aku bisa menjadi ibu yang
hebat. Aku bisa menjadi ibu yang benar-benar hebat. Awww...>.<
Paman ki jung dan jung soo
berada di bis. Paman ki jung masih saja sedih atas kematian hye jung. ia
melihat jung soo tidur dan menggeser kepala jung soo ke pundaknya.
Bibi miyun dan kyung hee
berjalan pulang ke rumah. Bibi memanggil kyung hee!... kyung hee!.. lalu
berlari mendekati kyung hee.
Bibi miyun: “apa kau
mengabaikannku?”
Kyung hee: “tidak, Aku tidak
mendengarmu.”
Bibi miyun: “berikan itu(tas).”
Kyung hee memberikan tasnya pada ibunya.
Kyung hee tiba-tiba berkata,
“bisakah kau mengirimku ke jepang?”
Bibi miyun: “jepang?”
Kyung hee: “aku juara pertama
dalam kontes sains.”
Bibi yang kaget berkata, “lagi!
Baru beberapa hari kau juara pertama dalam kontes seni. Apa maksudmu mengenai
jepang.”
Kyung hee berkata Jika kau juara
pertama dalam tingkat lokal maka kau bisa bersaing dalam kontes nasional dan
jika juara pertama secara nasional,
mereka akan mengirimmu ke museum sains jepang musim dingin ini.
Bibi miyun berkata jadi, yang
perlu kau lakukan adalah menjadi juara pertama. Kyung hee berkata lagi bagaimana
dengan tiket pesawat. Kita harus membayarnya sendiri. Jadi aku mengatakan
kepada mereka , aku tidak akan berpartisipasi dalam kontes nasional. Bibi miyun
kesal kenapa mereka tidak membayar tiket pesawat juga.
(sebenernya sih rada kasihan
sama kyung hee, secara dia pinter tapi keuangan orang tuanya minim. Tapi karena
tingkahnya yang rada sedikit sombong jadi males ngasihanin..)
Kyung hee melihat 2 orang
renternir berada di rumahnya. Ia menarik ibunya untuk segera bersembunyi. Setelah
rentenir itu pergi mereka keluar dari tempat persembunyian Kyung hee bertanya apa
kau tidak membayar bunga lagi. Bibi berkata apa yang kau pikirkan. Bibi pun
mulai berceloteh Kukira ada keuntungannya menjadi terlambat. Dari mana mereka
datangnya? Aku tidak percaya dia tidak menelepon sama sekalipun!
Bibi melihat rumahnya berantakan
oleh renternir tadi. ia mengumpat mereka sialan! B*******! Jika kita punya uang
simpanan kami akan membayar kalian dengan itu! Dasar! Lihatlah kekacauan ini!
Kyung hee berkata panggil
polisi! Bibi berkata jika itu bisa memecahkan masalah kita, aku sudah pasti
memanggil mereka. Itu hanya akan membuat situasi semakin memburuk. Kyung hee
bertanya lalu, kita akan hidup seperti ini selamanya?. Bibi berkata ia menyesal
karena kyung hee terlahir dari orang tua yang tidak kompeten.
Bibi dan kyung hee mendengar
langkah kaki. Mereka kira itu renternir yang datang ternyata itu paman ki jung
yang datang. Paman ki jung kaget rumahnya berantakan. Bibi miyun mengomel
ba****** itu datang lagi! Sekarang kau lihat kenapa aku tidak bisa pergi ke
pemakaman hye jung!
Paman ki jung menyuruh jung soo
memasuki rumah. Bibi mi yun dan kyung hee terkejut begitu jung soo masuk
kedalam. Paman menyuruh jung soo memperkenalkan diri. Paman kijung juga
memperkenalkan bibi miyun dan kyung hee kepada jung soo. Bibi miyun heran, bibi?sepupu?
Paman kijung dan bibi miyun
kembali bertengkar di kamar.
Paman kijung: “apalagi yang bisa
kulakukan hanya aku sanak familinya.”
Bibi miyun: “Apa maksudmu bahwa
kau sanak famili satu satunya? Dia punya ayah. Kemana ayahnya selama ini?”
Paman kijung: “dia tidak punya,
tidak tahu siapa dia.”
Bibi miyun: “jadi, dia hanya
punya bayi dari seorang pria sembarangan?”
Paman kijung: “aku yakin ada
alasannya.”
Bibi miyun: “alasan apa? Apa dia
tidur dengan pria beristri?”
Paman kijung: “apa kau tidak mau
menjaga ucapanmu? Anak anak bisa mendengarmu!”
Bibi miyun: “benar, aku ini
wanita gila yang telah jatuh hati pada orang sepertimu. Apa kau pernah peduli
kepadaku?”
Paman kijung: “aku benar benar
meyesal.”
Bibi miyun: “apa kau begitu
menyesal karena kau membawa pulang anak itu?”
Paman kijung: “ini tidak seperti
dia memiliki affair.”
Bibi miyun: “aku lebih suka kau
memiliki affair. Jadi yang bisa kulakukan adalah menendang mu keluar, daripada
harus membicarakan ini denganmu. Bagaimana kita akan memberi makan mulut lain?”
Jung soo yang mendengarnya
merasa sedih. Sedangkan kyung hee kesal karena kedatangan jung soo, ayah dan
ibunya bertengkar. Kyung hee kesal mendengar orang tuanya terus ribut, ia pun
masuk ke kamar.
Paman kijung: “berapa banyak
yang bisa anak kecil makan. Berikan saja dia makan...”
Bibi miyun:
“lupakan!lupakan!lupakan! jangan katakan lagi, aku tidak ingin mendengarmu
mengatakan apapun.”
Paman kijung: “Sayang, ibu kyung
hee, aku akan berusaha keras. Aku berjanji untuk menjadi lebih baik dari
sekarang. Aku berjanji untuk membuat pesanan tas tepat waktu dan aku akan
melakukan apapun yang kau minta!”
Bibi miyun: “kau selalu bisa
menjadi orang baik, bukan? Selagi aku bisa menjadi jahat dan tidak disiplin.
Terima kasih padamu, aku bisa bertahan disini. Jadi Kenapa tidak? Aku ingin dia
keluar dari rumah ini, sekarang!”
Bibi keluar kamar. Ia kesal saat
keluar kamar, ia melihat wajah jung soo.
Bibi miyun: “kau mendengar
semuanya bukan? Aku tidak akan minta maaf. Seperti yang kau lihat, seperti
inilah kami hidup. Kami tidak punya uang untuk memberi makan mulut lain. Jadi,
jika kau kebetulan dihubungi ayahmu, aku sarankan kau pergi kepadanya.”
Bibi berjalan pergi, tapi
kemudian ia berhenti. Bibi bertanya apa kau benar-benar tidak tau dimana ayahmu
tinggal? Apa kau tidak tahu nama dan nomornya? Apa ibumu tidak bilang apa-apa?.
Jung soo menjawab ya.
Bibi berkata wanita gila. Jung
soo mendongak menatap bibi. Dipikiran bibi, jung soo tersinggung karena jung
soo dikatai wanita gila, bibi pun mengatakan bukan kau tapi ibumu hye jung.
Jung soo mengatakan aku tahu, tapi bisakah kau tidak memanggil nama ibuku dengan buruk.
Bibi miyun berkata sinis apa kau mendukung ibumu sekarang? Wow.. betapa
hebatnya ibu yang kau miliki. Ibu yang tidak memberitahu sang anak tentang
siapa ayahnya.
Bibi sedang mencuci beras. Seperti menjadi sebuah
kebiasaan, bibi berceloteh wanita gila, apa yang pernah aku lakukan untukmu?
Mengapa kau memiliki bayi jika kau tidak bisa membesarkannya dengan baik.
Celotehan bibi berhenti saat Jung soo datang menghampiri.
Bibi miyun yang selalu berpikiran negatif berkata, “apa
kau datang untuk memeriksa dan melihat
apa aku mencela ibu lagi apa tidak? Baik, silahkan apa yang akan kau lakukan
mengenai hal itu?”
Jung soo menunjuk toge yang ada di depannya.
Jung soo: “apa aku boleh melepaskan kepala dan ekornya?
Atau hanya ekornya?”
Bibi miyun: “aku tahu kau mengutukku dari dalam. Tapi
...”
Jung soo: “ibuku mengatakan kemanapun aku pergi, aku
harus membantu mencari nafkah. “
Haha.. salah bi, dia mau membantumu :p
Kyung ho berteriak, “ibu anakmu sudah pulang now! Ups,
siapa ini?”
Jung soo tersenyum, “wow, itu seo tai ji!”
Kyung hoo: “Anak itu benar, kau tahu apa yang terjadi?”
Kyung ho: “Anak itu mulai menge-rap”
Bibi mengomel, “ lepaskan tas dan cuci tangganmu!”
Kyung ho: “ya bu! Lalu kabur ke dalam kamar.”
Jung soo tersenyum
senyum melihatnya.
Seluruh keluarga sedang makan. Bibi dan kyung hee melihat
jung soo dengan sinis. Paman hanya terdiam melihat tingkah istri dan anaknya.
Kyung ho bertanya putri bibi hye jung? Kami punya bibi?
Paman membenarkan kami sudah berpisah cukup lama. Bibi
menambahkan lebih tepatnya, dia melarikan diri. jung soo yang mendengar itu
hanya terdiam. Paman merasa tidak enak terhadap jung soo.
Kyung ho: “aku mau nambah sup.”
Bibi miyun mengomel, “ kau sudah makan banyak. Fokuslah
pada belajarmu lagi. Biaya makanan sudah naik.” (Bibi mencoba menyindir jung
soo.)
Paman: “ jangan pelit dengan semangkuk sup.”
Jung soo yang merasa tersindir menghentikan makannya.
Paman kijung: “mengapa kau berhenti makan? Kau belum
makan apa apa sejak pemakaman. Apa rasanya tidak enak bagimu?”
Jung soo: “ tidak sama sekali. Aku hanya tidak biasa
makan banyak.”
Kyung hee tersenyum sinis mendengarnya.
Paman: “tapi jika kau ingin menjadi besar dan kuat, kau
perlu makan banyak.”
Jung soo: “ bahkan jika aku makan sedikit, aku kuat dan aku tidak sakit.”
Kyung ho: “jadi makhluk ini tinggal bersama kami?”
Bibi miyun: “kau lebih baik berbicara langsung!”
Kyung ho: “ups”
Bibi miyun: “aku sudah marah seperti itu.”
Kyung ho: “ibu, jadi, mulai sekarang anak ini akan
tinggal bersama kami?”
Bibi: “apa yang akan kulakukan dengan lidahmu itu?”
Kyung hee dan jung soo memasuki kamar. Kyung hee langsung
duduk di meja belajar mengeluarkan buku sekolahnya.
Jung soo: “apa ini semua milikmu? Aku hanya punya satu
dan itu dari gereja. “
Kyung hee terus mengabaikannya.
Jung soo berkata lagi, “Bagiku semuanya sulit selain
seni.”
Kyung hee berhenti belajar lalu menatap sinis jung soo,
“kau, sudah jelas tidak normal. Aku mengabaikan setiap pertanyaan yang kau
tanyakan padaku. Bukankah kau seharusnya menganggap itu sebagai petunjuk dan
tinggalkan aku sendiri.”
Jung soo: “kenapa kau tidak mau bicara padaku?”
Kyung hee: “aku benci hal-hal mengganggu.”
Jung soo: “aku tidak menggangumu.”
Kyung hee: “kau sedah melakukannya! Mencoba untuk memulai
percakapan ketika aku tidak ingin bicara. Harus berbagi kamar dengan sesorang
ketika aku tidak mau.”
Jung soo: “maafkan aku”
Kyung hee kembali belajar dengan kesal. Sedangkan jung
soo mengangkat tasnya, dan duduk sendirian.
Do young sedang menggambar di malam hari. Jong wook
datang menghampiri. Jong wook menyuruh do young untuk beristirahat. Do young
berkata ia tidak tahu dimana semua energi ini berasal, ia tidak bisa berhenti
menggambar. Jong wook menyerankan do young untuk tidur dan jangan begadang
sepanjang malam. Do young tersenyum lalu kembali menggambar dengan serius.
Jung soo tiba-tiba terbangun mau pipis. Ternyata tidak
hanya sekali dua kali, bahkan beberapa kali jung soo bolak balik ke kamar
mandi. Jung soo juga tidak tahu mengapa ia terus pergi ke kamar mandi.
Kyung hee yang terganggu karena jung soo terus menerus ke
kamar mandi, mulai marah.
Kyung hee: “ kenapa kau terus bolak balik!”
Jung soo: “ apa aku membangunkamu? Maafkan aku...”
Kyung hee: “ kau tidak membangunkaku. Aku tidak bisa
tidur karena kau!”
Jung soo: “ aku minta maaf. Aku tetap ingin pergi ke
kamar mandi dan tidak tahu kenapa.”
Kyung hee: “ sepertinya kantung kemihmu juga tidak
normal.”
Jung soo berkata dalam hati, ibu bantu aku! Ibu bantu
aku!
Paginya bibi miyun sibuk memasak untuk sarapan pagi. jung
soo bangun dari tidurnya, ia merasakan ada hal yang aneh. Benar saja, kasur
jung soo basah. Jung soo mencoba mencium tempat yang basah itu. Dan memang
benar jung soo mengompol. Jung soo sangat khawatir. bagaimana kalau bibi miyun
tau, bisa-bisa bibi miyun marah besar.
Bibi miyun melihat jam, ia mulai mengoceh.
Bibi miyun: “oh tidak apa yang harus kulakukan? Aku tidak
percaya kalia masih tidur.” Bibi membangunkan kyung ho, “hei, bangun!” lalu
menarik selimut kyung ho. Kyung ho berguling-guling saat dilepaskan selimutnya.
Ia terus membangunkan kyung ho yang susah bangun, “kau harus pergi ke sekolah,
bangun!”
Bibi miyun membangunkan kyung hee, “bangun Eun Kyung Hee,
saatnya pergi ke sekolah!” bibi terus membangunkan kyung ho yang masih tidur,
“Bangun! Cepat cuci mukamu!”. bibi menendang kyung ho pelan agar kyung ho cepat
bangun. lalu ia membangunkan kyung hee lagi, “kyung hee, apa kau sudah bangun?”
Kyung hee: “aku bangun, aku bangun.” sambil menatap kesal
jung soo. Jung soo menutupi kasur yang basah dengan selimut agar tidak ketahuan
kyung hee. kyung hee pergi keluar kamar.
Tiba-tiba terdengan suara paman kijung, “cepat
bersiap-siap untuk sekolah. Jung soo kau juga?”
Mendengar suara pamanya sontak jung soo langsung tidur lagi.
Paman kijung masuk kamar, “jung soo kau masih tidur?” melihat jung soo yang
masih tidur paman mengira kalau jung soo sakit.
Paman memeriksa dahi jung soo tapi tidak panas.
Keliatannya kau baik-baik saja, kau pasti kelelahan ujar paman. Paman bertanya apa
kau ingin tidur? Jung soo mengangguk mengiyakan. ( jung soo gak enak bilang
kalau dia baru saja ngompol )
Paman kijung: “anak ini. dia pasti benar-benar lelah. Dia
mengambil peran sebagai kepala berkabung, dia mungkin tidak bisa tidur
nyenyak.” Paman keluar kamar, dan ikut makan bersama.
Bibi miyun heran kyung hee tumben bangun terlambat
bertanya,“kenapa denganmu? Kau tidak pernah bangun terlambat.”
“jung soo terus bolak balik keluar masuk kamar
sepanjang malam.”
“kenapa dia bolak balik keluar masuk kamar?”
“
bagaimana aku bisa tahu!”
“itu mungkin karena dia tidak pernah tidur
disini, kau tahu itu?” ujar paman kijung.
Paman kijung mendatangi suatu tempat.
Petugas: “ dalam situasi ini, ini
mungkin bagi anda untuk mengadopsi dia.”
Paman kijung: “ apa aku perlu izin
istriku juga?”
Petugas: “ ya. Dalam adopsi diwajibkan
untuk memiliki persetujuan pasangan.”
Paman kijung: “ bagaimana jika dia
tidak setuju?”
Petugas: “ itu tidak mungkin. Kecuali
dia anak bologis anda.”
Jung soo ingin keluar kamar tapi bibi
miyun datang berkata, “semua orang sudah pergi, jadi bangun dan makanlah.” Bibi
masuk ke kamar. Jung soo yang terkejut langsung menutupi kasur yang basah.
“jika kau terus begini, kau akan
berakhir menjadi orang buangan. Tapi itu...” bibi tidak melanjutkan
kata-katanya saat melihat ada yang aneh dengan jung soo. Ia membuka selimut
jung soo dan melihat kasur jung soo basah.”apa ini? Apa kau tidak terlalu tua
untuk mengompol? Apa kau idiot!”
Jung soo: “maafkan aku, ini tidak
pernah terjadi padaku sebelumnya.”
Bibi miyun: “ jadi kau mengatakan bahwa
kau melakukan ini dengan sengaja. Kenapa? Jadi kau bisa melihat bagaimana
reaksiku?”
Jung soo: “tidak, aku tidak melakukannya dengan
sengaja.”
Bibi miyun: “aku tidak percaya kau
pura-pura sakit. Siapa yang mengajarimu untuk bertindak dengan cara ini? Urusi
saja masalahmu! Kau cuci selimutnya atau tidur diatas lantai tanpa alas.”
Jung soo mencuci
selimutnya. (jung soo mencucinya secara manual ya.. bukan dengan mesin cuci).
Ia menginjak-injak selimutnya (cara mencuci manual korea). Lalu menjemurnya.
Setelah selesai, ia pergi makan.
Aku tidak tau tapi sepertinya itu
makanan tadi pagi. jung soo makannya sambil berdiri.. poor jung soo.
Jung soo pergi ke apotek.
“aku ingin terus pergi ke kamar mandi
dan juga setiap kali kencing, terasa sakit disini.” Jung soo mengeluh sambil
memegang perutnya.
“perutmu?” memegang perut jung soo
“ ya.”
Petugas memeriksa dahi jung soo, ”
badanmu benar-benar panas. Kupikir kau lebih baik ke rumah sakit dengan orang
tuamu.”
Jung soo: “tidak bisakah hanya dengan
minum obat? Aku hanya perlu satu.” Sambil mengeluarkan uang dari dompetnya.
Dompet jung soo seperti yang kita lihat
di episode 1 part 1^^
Di rumah do young sedang membereskan
pakaian dan dasi jong wook.
Jong wook: “ini belum terlambat. Apa kau yakin tidak mau
ikut denganku?”
Do young: “ku kira kau ingin menggambar sepenuh hatiku.”
Jong wook: “siapa sangka ternyata ini akan terjadi. Aku
akan terpisah darimu selama 2 bulan.”
do young: “saat kau pergi aku akan menikmati waktu dan
memenuhi setiap keinginanku.”
Jong wook: “itu membuatku agak sedih.”
Do young: “itu terlalu buruk karena aku masih
melakukannya. Aku merasa sedih juga tapi disaat yang sama aku sangat
bersemangat.”
Jong wook: “Apa? Bersemangat?”
Do young: “Ya. Bersemangat.”
Jong wook memanggil do young. Ia memegang tangan do young
lalu mengajak do young untuk mengadopsi anak.jong wook berkata 2 anak perempuan
yang terlihat seperti kau, dan dua anak laki-laki yang terlihat sepertiku. Do
young bertanya apa itu permintaan ayah. Jung wook menjawab tidak, Ini semua
ideku.
Do young berkata kalau dipikir-pikir, kita tetap perlu
izin ayah. Jong wook mengatakan ada beberapa tetua yang tidak berpikir sejauh
itu, jung wook lalu bertanya apa yang kau pikirkan. Do young berkata Aku tidak pernah berpikir tentang adopsi.
Jung wook berkata lalu, nikmatilah waktumu dan
perlahan-lahan pikirkan tentang ini. Do yong berkata ia tidak ingin melakukan
itu, sebaliknya ia ingin mencoba “in vitro” lagi, ia tidak terlalu yakin untuk
mengadopsi anak.
Jong wook berkata tidak ada orang tua yang sepenuhnya
percaya diri ketika membesarkan anak. Dimulai sejak lahir dan mereka belajar
saat meraka menjalani bersama. Kau dan aku tidak berbeda. Do young berkata ia
akan memikirkannya.
Do young mengajak
jung wook untuk pergi dan mengantarnya sampai ke bandara. Jung wook berkata aku
akan menghargai itu.
Kedua rentenir memasuki rumah bibi miyun. Bibi miyun yang
saat itu membuka pintu kaget melihat kedua rentenir itu.rentenir yang satu
menyapa bibi miyun. Ia berkata lama
tidak bertemu
Bibi miyun
bertanya mengapa kau datang ke sini lagi. Renternir menjawab itu karena kau
terlambat membayar! Bibi miyun mengatakn kami akan membayarmu. toh, kau juga
akan menambahkan bunganya lagi. Tolong jangan lakukan ini! Rentenir itu berkata
kau terlambat membayar bunga karena ingin memberi lebih banyak bunga?
“kau tau apa yang harus kau lakukan, bukan?” perintah
renternir yang satu. Renternir yang lainnya atau mungkin anak buahnya menjawab
“ya”
Rentenir mulai melempar barang-barang yang ada di rumah.
bibi terus berteriak hentikan.. tolong hentikan!.. Di luar rumah jung soo terus
memegangi perutnya. Ia mendengar teriakan bibi miyun dari luar rumah.
Renternir berkata kalau begitu bayar kembali hutangnya!
Bibi miyun berteriak aku bilang sudah hentikan! Cukup!
renternir memsauki kamar kyung hee. bibi yang takut
piagam kyung hee rusak, menghalangi reternir, apa! Tidak ada. Kau tidak boleh
masuk kesana! Aku bilang jangan ruangan ini! Anak buah renternir ikut memasuki
kamar kyung hee. renternir melihat piagam kyung hee lalu merobeknya. bibi
berteriak keluar! Keluar sekarang!
Jung soo mengigit kaki anak buah renternir. Anak buah Renternir
itu berteriak kesakitan. Anak buah Renternir menggendong jung soo hendak
membawanya pergi. Bibi menghalanginya, tapi malah ia didorong oleh renternir
itu. Jung soo berteriak lepaskan aku! turunkan aku! Turunkan aku!
Bibi masih merasakan sakit di kepalanya akibat di dorong
renternir itu. Ia baru sadar kalau jung soo dibawa pergi kedua renternir itu.
Ia mengejar keluar rumah. Bibi berteriak jung soo.. jung soo! Kedua renternir
itu berjalan keluar rumah sambil menggendong jung soo . Bibi menghalanginya.
Bibi mengatai kedua renternir itu, ia menyuruh kedua
renternir itu melepaskan jung soo. Renternir berkata beritahu ‘eun ki jung’,
jika dia ingin anaknya kembali, dia lebih baik persiapkan uangnya. Bibi terus
melepaskan jung soo dari kedua renternir itu.
Ohh.. jadi di renternir itu mengira kalau jung soo adalah
anak paman eun kijung dan bibi miyun^^padahalkan bukan..
Renternir itu menyuruh anak buahnya untuk masuk ke dalam
mobil. Bibi miyun berteriak kau tidak boleh membawanya. Kau tidak boleh pergi!
Jung soo terus berteriak memanggil bibinya
Bibi miyun terus
memegang pintu mobil agar tidak tertutup. Di kejauhan kyung hee melihat
kejadian itu berteriak ibu! bibi miyun yang melihat ada kyung hee menyuruh
kyung hee untuk pergi. Kyung hee tak kunjung pergi ia malah berlari mendekati
mobil. Bibi yang takut kyung hee akan dibawa juga perlahan-lahan melepaskan
pintu mobil.
Mobil kedua renternir itu pergi. Bibi yang berdiri ingin
mengejar tapi ia tidak sanggup ia berjalan sempoyongan.
Kyung hee mendekati ibunya. Ia bertanya ibu, apa yang
terjadi? Apa renternir itu datang untuk uang lagi? Bibi yang merasa pusing
terjatuh sambil memanggil jung soo.. jung soo.. kyung hee sangat
mengkhawatirkan ibunya bertanya apa yang terjadi? Ada apa? Ibu tidak menjawab
malah memeluk kyung hee. ia menghela nafas.
Di dalam mobil jung soo berpikir bagaimana caranya
melepaskan diri. Ia pun meminta kedua renternir untuk menghentikan mobilnya. Renternir
bertanya kenapa. Jung soo menjawab ia harus pergi ke kamar mandi. Renternir menyurus
jung soo untuk menunggu. Jung soo memohon ia harus pergi sekarang. Renternir
menyuruh anak buahnya untuk menepi.
Anak buah Renternir menyuruh jung soo keluar. Ia menyuruh
jung soo untuk cepat. Jung soo pergi untuk pipis. Ia takut jung soo kabur,
mengatakan tetap mendekat. Jung soo berkata ia tidak akan jauh.
Anak buah Renternir terus mengawasi jung soo yang terus
berjalan mencari tempat untuk pipis. Ia berkata hei, nak! Seberapa jauh kau
berencana untuk pergi? Jung soo menyuruh renternir berhenti mengikuti karena ia
butuh privasi.
Anak buah Renternir berkata memalukan. Baiklah aku tidak
akan mengikutimu. Ambil sepuluh langkah saja dari tempatmu berada. Jung soo
protes mengatakan dua puluh langkah! Renternir berkata baik! Baik! Dua puluh langkah.
Hei, jangan pernah berpikir untuk kabur, mengerti? Bahkan jika kau mengambil
dua uluh langkah aku masih bisa menangkapmu.
Jung soo menghitung langkahnya sampai dua puluh. Jung soo
berbalik menyuruh renternir untuk berbalik. Renternir pun berbalik. Disaat itu
juga, jung soo berlari melewati rumput-rumput besar.
Keadaan hening. Anak buah Renternir berteriak kau sudah selesai? Tidak
ada jawaban. Ia berteriak lagi aku tanya apa kau sudah selesai? Tidak ada
jawaban lagi. Anak buah rentenir berbalik ke belakang dan ternyata jung soo
tidak ada. Ia pun mengejar jung soo. Rentenir yang mengetahui jung soo kabur,
keluar dari mobil dan ikut mengejar.
Jung soo berlari sangat cepat. Dibelakangnya kedua
rentenir sedang mengejarnya. Jung soo terus berlari hingga sebelah sepatunya
lepas. Jung soo ingin mengambilnya tetapi kedua rentenir itu makin mendekat.
Jung soo terus berlari hingga sepatu yang satunya lagi lepas.
Jung soo berlari ke arah jalan raya. Ia melihat sebuah
mobil melintas dan berteriak meminta tolong. ternyata yang mengendarai mobil
itu adalah do young. Do young yang terkejut jung soo berlari ke arah mobilnya,
langsung mengerem.
Jung soo: “ahjumma, tolong bantu aku! Ajumma, tolong
selamatkan aku!”
Do young bingung apakah ia harus menyelamatkan jung soo?
Bersambung ke episode 2
maksih mba sinopsisnya^^
BalasHapus